Muhammad Saleh Arifin
Muhammad Saleh Arifin (23 November 1926 – ?) adalah perwira militer dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota Medan dari 1974 sampai 1980. Ia juga merupakan anggota MPR-RI periode 1971–1977.
Muhammad Saleh Arifin | |
---|---|
![]() | |
Wali Kota Medan | |
Masa jabatan 31 Juli 1975[a] – 31 Maret 1980 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Medan, Hindia Belanda | 23 November 1926
a. ^ Penjabat sejak 27 Juli 1974 | |
![]() ![]() |
Kehidupan awal
suntingArifin lahir di Medan pada 23 November 1926 dari keluarga Mandailing.[1] Usai mengenyam pendidikan dasar di sekolah milik Taman Siswa, ia pergi ke Kayutanam, Sumatera Barat untuk belajar ekonomi selama setahun.[butuh rujukan]
Ia sempat bekerja di sebuah toko buku di Medan dan perkebunan di Binjai pada masa pendudukan Jepang. Setelah kemerdekaan, ia menjadi tentara.[2] Ia menyelesaikan pendidikan menengah agak belakangan di Medan, sebelum masuk ke Pusat Pendidikan Infanteri di Bandung.[3]
Karier tentara dan politik
suntingSelama revolusi fisik, ia bertugas dengan pangkat Lettu di Kabupaten Langkat dan memimpin pasukan di daerah gerilya. Setelah pengakuan kedaulatan, ia bertugas di Tarutung. Pernah turut operasi ke Ambon, Sulawesi, dan Aceh. Pada 1963,dipindahkan ke Kodam VI/Siliwangi selama satu tahun. Sejak Januari 1970, ia mendapat pangkat Kolonel, dengan posisi di antaranya asisten Panglima Kodam I/Bukit Barisan.[2]
Di lapangan politik, ia merupakan Ketua Golkar Sumatera Utara. Jabatan ini diembannya hingga tahun 1973.[4] Pada 1971, ia duduk sebagai anggota MPR-RI yang baru dibentuk mewakili golongan ABRI dengan pangkat kolonel.[2]
Wali Kota Medan
suntingIa menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Medan menggantikan Sjoerkani terhitung sejak 27 Juli 1974.[5] Ia diangkat menjadi wali kota definitif pada 31 Juli 1975,[3] untuk periode masa jabatan yang berakhir pada 31 Maret 1980.[6] Selama masa jabatannya, kawasan perjudian besar beroperasi di Medan dengan izin pemerintah, yang secara terang-terangan dibela Arifin dari kritik media. Menurut Arifin, penyelenggara perjudian setuju membayar Rp15 juta (~USD 36.000 pada nilai tukar tahun 1970-an)[7] setiap bulan sebagai pendapatan asli daerah, dan hanya akan dibuka selama tiga bulan. Lebih lanjut, ia menyebut dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalan-jalan baru.[8]
Kehidupan akhir dan keluarga
suntingIa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Medan. Ia meninggalkan seorang istri dan 11 anak [9]
Referensi
sunting- ^ Pelly, Usman (1994). Urbanisasi dan adaptasi: peranan misi budaya Minangkabau dan Mandailing. LP3ES. ISBN 978-979-8391-16-3.
- ^ a b c Riwayat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Lembaga Pemilihan Umum. 1973. hlm. 1132.
- ^ a b Meuraxa, Dada (1975). Sejarah hari jadinya Kota Medan, 1 Juli 1590. Sasterawan. hlm. 94–95.
- ^ "Sejarah Partai Golkar Sumut". Golkar. Diakses tanggal 1 April 2023.
- ^ "Kol. Saleh Arifin Penjabat Walikota Medan". Kompas. 31 July 1974. hlm. 2. Diakses tanggal 2 April 2023.
Kol. Saleh Arifin Sabtu lalu dilantik menjadi Walikota Medan, menggantikan Drs. Syurkani
- ^ "Walikota Medan Sepanjang Masa". pemkomedan.go.id. Diakses tanggal 1 April 2023.
- ^ Rachman, Fadhly Fauzi. "Pahitnya Dolar AS di Era Soeharto, Meledak dari Rp 415 ke Rp 16.650". detikfinance. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ Gemerlapnya Meja Judi Menjelang Pelarangan Tahun 1981. Tempo Publishing. hlm. 12–16. ISBN 978-623-339-173-3.
- ^ "Berharap Kota Medan Semakin Baik dan Kesejahteraan Masyarakat Semakin Meningkat". utamanews.com. 30 June 2022. Diakses tanggal 1 April 2023.